22/2/2010 | 07 Rabiul Awwal 1431 H
Oleh: Tim dakwatuna
Al-Quds, Lembaga HAM Baeitsalem di wilayah Entitas Zionis, dalam laporanya, Sabtu (20/2) menyebutkan, militer Zionis terungkap telah menangkap seorang bocah Palestina dari Silwan, wilayah Al-Quds terjajah.
Mereka menangkapi para remaja Palestina yang berumur antara 12 hingga 15 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan sangat berat. Seperti menutup mata mereka dalam waktu yang lama disamping dengan ancaman dan intimidasi.
Seorang bocah Palestina bernama, Ahmad Shiyam (12 tahun) dalam pemeriksaan terhadapnya disuruh untuk bersujud. Namun anak ini menolak dan mengatakan, “Saya tidak akan bersujud kecuali pada Allah”. Walau ia dipukul di tengkuknya beberapa kali, ia tetap dalam pendirianya.
Sejumlah anak yang lain mengatakan, pukulan tersebut mengakibatkan mereka merasakana sakit di tangan, kaki dan setiap persendian badanya dan akibat terlalu diikat, ungkapnya.
Dalam kondisi kejahatan Zionis Israel atas bangsa Palestina di semua tanahnya. Di saat rencana yahudisasi kota Al-Quds dan pengusiran rakyat Palestina berikut penghancuran rumah-rumah warga terus meningkat, seorang bocah Palestina, Moha Kurd, yang tinggal di kota Al-Quds menulis surat kepada pembaca. Dalam suratnya, Moha meminta bantuan untuk keluarganya setelah pemukim Yahudi menggrebek rumahnya dengan dukungan militer Zionis Israel.
Surat itu ditulis saat bangsa Arab dan Umat diam membisu serta ketidak pedulian pemerintah di Ramallah. Isi surat selengkapnya:
”Selamat datang, saya Moha Kurd asal kota Al-Quds. Ini adalah foto depan rumah saya yang dirampas pemukim Yahudi dan mendudukinya. Sementara kami dibiarkan telanjang di jalan. Saya kesal karena mereka merampas rumah saya. Tapi saya tidak putus asa. Saya akan tetap bermain dan tertawa. Do’akan agar rumah kami bisa kembali lagi kepada kami secepatnya. Terima kasih pembaca. Saya cinta kamu. Moha Kurd.” (Assiramani/ip)
Senin, 22 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar